Minang di Goyang Gempa, NTT dihantam Longsor

RANGKAIAN bencana terus menghantam penghuni negeri ini. Selasa pagi (6/3), sekitar pukul 10.30 WIB, warga Ranah Minang diguncang gempa tektonik berkekuatan 5,8 skala richter.

Badan Mateoriologi dan Geofisika (BMG) Kota Padang melaporkan pusat gempa berada pada 0,48 lintang selatan dan 100,3 bujur timur atau terpusat di kawasan Kota Padang Panjang, dengan kedalaman 4 kilometer.

BMG memperkirakan gempa susulan masih akan terus terjadi sehingga menghimbau agar masyarakat tidak berdiam diri di dalam rumah, namun harus mengamankan dirinya di luar rumah gua menghindar dari reruntuhan akibat gempa susulan.

Menurut Wakil Gubernur Sumatera Barat, Marlis Rahman, tim Satkorlak bersama Korem, Polda dan Pemrov Sumbar, Pemerintah Kota Solok, dan sejumlah Pemerintah Kabupaten Solok, Tanah Datar, Padang Panjang dan Padang Pariaman, telah memobilisasi masyarakat agar mengamankan diri di tempat yang aman.

Marlis mengatakan, korban yang meninggal dunia mencapai 69 orang. Dia memperkirakan jumlahnya akan terus bertambah karena evakuasi masih terus dilakukan.

Menurut dia, pihaknya tengah melakukan identifikasi jumlah para korban, berserta menghitung kerugian yang ditanggung akibat gempa. Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi telah turun ke sejumlah daerah yang tertimpa gempa untuk mengunjungi para korban.

Saat ini, gubernur ada di Solok guna melakukan identifikasi yang hasilnya akan diintruksikan kepada pemprov untuk mendrop segala bantuan yang dibutukan masyarakat yang terkena musibah.

“Kami akan segera melaporkan kejadian gempa kepada Presiden pagi ini,” kata Marlis kemarin.

Dia mengungkapkan, evakuasi terus dilakukan. Namun, putusnya saluran telepon mengakibatkan evakuasi menjadi terhambat. Infratruktur telekomunikasi yang rusak memaksa tim evakuasi melakukan komunikasi lewat jaringan radio yang jalurnya sangat padat.

Dia juga mengabarkan, gempa telah menyebabkan bukit pada longsor sehingga jalan yang menghubungkan Padang Panjang ke Padang, tidak bisa dilalui. Pemerintah akan segera memperbaiki agar jalan vital tersebut agar dapat lancar kembali.

Marlis mengharap, bantuan dapat mengalir tidak hanya dari pemerintah pusat, namun juga dari kalangan darmawan agar dapat meringankan beban para korban. Bantuan yang amat dibutuhkan adalah obat-obatan dan tim medis guna memberikan kesehatan secepatnya lantaran banyak korban yang mengalami luka parah akibat tertimpa reruntuhan.

Pemprov juga mengharap agar bantuan dapat dialirkan untuk rehabilitasi rumah warga dan inftrastruktur vital yang rusak.

Menurut Marlis, sejumlah tenda sudah didirikan. Suplai beras dari dinas dan departemen sosial juga dirasakan cukup. “Saya kira yang harus diperhatikan pemerintah pusat adalah bantuan akan kesehatan karena banyak korban yang mengalami luka parah dan banyak yang meninggal, serta bantuan untuk merehabilitasi rumah warga yang rusak,” katanya.

Sementara itu, Bupati Tanah Datar Sadig Pasadigu mengatakan, para korban yang mengalami luka parah sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit. Di Tanah Datar, korban meninggal dunia dikabarkan mencapai 16 orang.

Saat ini, kata dia, hubungan informasi lewat telepon terputus. Infrastruktur jalan juga pada retak. Sejumlah rumah ibadah juga hancur. Pemerintah kabupaten, katanya, akan terus berkoordinasi dengan Pemrov dan tim satkorlak.

Dia mengharap, bantuan tidak hanya mengalir dari pemerintah pusat saja, namun juga dari seluruh lapisan masyarakat. “Agar dapat meringankan beban para korban. Saya juga memahami beban pemerintah pusat juga sangat berat yang selama ini sering terjadi bencana.”

Menurut Sadig, pihaknya telah menurunkan tim satkorlak yang telah mendistribusikan bantuan makanan dan tenaga ke para korban. “Yang dapat kami tangani, kami segera tangani buat para korban terutama yang luka parah, yang harus diselamatkan ke rumah sakit, dan itu menjadi jaminan dari pemerintah. Sementara yang sudah meninggal, pemerintah juga membantu dalam proses penguburan,” katanya kemarin.

Sejumlah lokasi terparah dilanda gempa yakni Kota Solok, Kabupaten Solok, Kab. Tanah Datar, Padang Panjang dan Padang Pariaman. Data sementara menyebutkan korban meninggal sebanyak 18 orang di Kabupaten Solok, Kota Solok (14 orang), Kab. Tanah Datar (16 orang) dan Padang Panjang (10 orang).

Khusus di Padang Pariaman tiga korban luka-luka yakni, Fitriansyah berusia dua tahun, Sima (70 tahun) dan Rahmat Fitri bayi yang baru berusia dua bulan.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan rasa belangsungkawa dan duka cita mendalam terhadap para korban bencana gempa bumi di Sumatera Barat. Kepala Negara telah memerintah jajarannya untuk melakukan tindakan pemberian bantuan, penyelamatan dan evakuasi korban.

“Presiden sudah berkomunikasi dengan Menko Kesra dan Mensos serta menginstruksikan kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk melakukan langkah-langkah pemberian bantuan, dan mengerahkan sumber daya yang ada,” kata Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi kepada pers di kantor Presiden Jakarta kemarin.

Menurut Sudi, Presiden, mengharap agar pemberian fasilitas-fasilitas yang diperlukan di lokasi kejadian segera dipenuhi. Bakornas juga sudah diinstruksikan mengambil langkah-langkah tanggap darurat.

Presiden sudah berkomunikasi dengan Gubernur Sumatera Barat dan terus memantau perkembangan dari bencana tersebut. Pihak TNI dan Polri, kata Sudi, sudah mengerahkan personel untuk terjun ke lapangan guan memberikan tindakan penyelematan dan evakuasi.

Wakil Presiden M Jusuf Kalla atas nama pemerintah juga menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada para korban gempa bumi di Sumatera Barat.

“Atas nama pemerintah, saya menyampaikan rasa duka cita kepada para korban gempa bumi di Sumatera Barat,” kata Wapres M Jusuf Kalla kepada pers di Jakarta kemarin.

Wapres mengatakan telah berkomunikasi dengan Gubernur Sumbar melalui telepon.
Wapres memerintahkan Gubernur Sumbar selaku Ketua Satkolak untuk segera melakukan proses tanggap darurat secepatnya.

Sementara selaku Ketua Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Pengunsi (Bakornas PBP), Wapres telah memerintahkan dilakukannya koordinasi sebaik-baiknya dalam membantu dan mendukung tanggap darurat yang dilakukan oleh Satkorlak. Untuk itu, tambah Wapres, Bakornas juga siap untuk memberikan bantuan ke Sumbar.

Menurut Wapres bencana gempa bumi di Sumbar ini merupakan musibah bencana untuk yang ke sekian kalinya menimpa bangsa Indonesia. Wapres yakin pemerintah bersama-sama masyarakat akan mampu mengatasinya.

Sementara itu, Menko Kesra Aburizal bakrie usai menghadiri pembukaan Rakernas Lembaga Dakhwah Islam Indonesia (LDII) mengatakan, semua pihak mesti bersiaga terhadap bencana alam yang dapat datang setiap saat, mengingat Indonesia negara yang berada di wilayah rawan bencana.

“Karena itu, ujung tombak yang paling depan jika terjadi bencana adalah satkorlak yang berada di kabupaten/kota, karena peralatan penanganan bencana kita masih kurang memadai,” kata Aburizal.

Sementara BMG Pekanbaru melaporkan gempa juga dirasakan masyarakat Kota Pekanbaru dengan kekuatan 5,9 richter. Gempa yang berkedalaman 41 kilometer berasal dari barat daya Batu Sangkar, Sumatera Barat. Kepala BMG Pekanbaru Blucher Doloksaribu mengatakan tidak ada potensi tsunami sebab gempa tektonik yang terjadi akibat pergeseran kulit bumi. “Namun, diperkirakan akan terjadi lagi gempa susulan,” katanya.

Goyangan gempa yang terjadi di 10 km barat daya Batu Sangkar, Sumatera Barat juga turut dirasakan Singapura. Sejumlah gedung-gedung yang berada di kawasan Ang Mo Kio, Yishun, Toa Payoh, Woodlands, Serangoon, Sengkang dan area CBD seperti Robinson Road dan Shenton Way dilaporkan bergetar akibat gempa.

Bencana Longsor

Sebelumnya, Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur dihantam bencana tanah longsor dan banjir. Bantuan ke para korban terus mengalir. Bantuan datang dari pemerintah pusat, propinsi, dan sejumlah elemen itu telah distribusikan ke sejumlah kawasan yang terkena bencana.

Namun, dalam pendistribusian bantuan, tim evakuasi dihadapi kendala dalam mendistribusikan bantuan ke Kecamatan Cibal, lantaran jalur menuju ke kawasan tersebut terputus.

“Bantuan sudah mencapai ke sejumlah titik kawasan. Namun, yang masih terhambat penyaluran distribusi adalah ke Kecamatan Cibal. Itu tinggal 1 km lagi dari daerah yang terakhir yang bisa dijangkau oleh alat berat untuk pengerukan,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Frans Leok saat dihubungi Senin malam.

Data terakhir jumlah korban yang meninggal, Frans mengungkap telah mencapai 35 jiwa. Dalam evakuasi para korban, Frans mengatakan, tim evakuasi minim akan alat berat sehingga sulit melakukan pengerukan dan penggusuran.

“Yang kita lakukan beberapa hari ini, ya kita menggunakan tenaga manusia, manual, dengan kemampuan yang terbatas seperti linggis, sekop sehingga evakuasi agak lama,” ujarnya. Namun, dia menambahkan, bantuan alat berat ternyata juga datang dari pihak swasta, meski jumlahnya terbatas.

Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Deno Kamelus mengatakan kerugian material akibat bencana alam tersebut belum diketahui jumlahnya. Namun, dia memastikan kerugiannya sangat besar karena sejumlah infrastruktur penting pada rusak.

Menurut dia, tanah longsor dan banjir yang melanda Manggarai praktis menyebabkan sejumlah jalan yang merupakan urat nadi perekenomian Manggarai hancur.

“Karena pasokan bahan bakar dari Reok, sebelah utara kabupaten tidak dapat dilalui. Jalan tersebut sangat potensial, untuk menyupali bahan bantuan ke dua kecamatan. Kita dapat bantuan bahan bakar dari Ende, yang jarak bantuan ke sana itu mencapai 260 km. jadi, itu akan sangat riskan kalau jalur tersebut terputus, ekonomi akan lumpuh karena tidak ada lagi bahan baker untuk mobilitas dan listrik,” katanya tadi malam.

Dalam proses evakuasi, katanya, tim dihadapi kendala cuaca yang buruk. Hujan yang terus mengguyur Manggarai dari pagi hingga malam menyebabkan kawasan tersebut gelap. “Itu menyulitkan evakuasi, dan menyulitkan distribusi bantuan.” Pendistribusian dari udara tidak dapat dilakukan, karena pemerintah setempat tidak memiliki halikopter.

Menurut dia, bantuan yang paling dibutuhkan adalah bahan makanan, pengadaan alat berat untuk pengerukan, dan bahan bakar yang cukup. Dia mengatakan, kesedian bahan bakar sangat minim. Menurut dia, bantuan dari pemerintah pusat sudah datang dari Bakornas, dengan memberikan uang Rp50 juta, obat-obatan dari Depkes, kelengkapan evakuasi, seperti sarung tangan, kantong mayat, masker dan sebagainya.

Terkait dengan pernyatan presiden usai rapat terbatas membahas soal bencana yang terjadi di Manggarai—agar menteri terkait agar segera melaksanakan rencan aksi dan pendanaan bagi para korban, Deno Kamelus mengatakan, sejumlah petugas dari Kementerian Kesra sudah ada di lapangan.

Sementara Departemen Sosial, diperkirakan akan tiba ke kawasan bencana pada malam ini. Sejumlah pejabat dari kementerian lain, lanjutnya, juga sudah menghubungi pemerintah kabupaten Manggarai untuk menginformasikan kepada bantuan yang diperlukan bagi para korban.

Deno Kamelus mengharap, pemerintah pusat tidak hanya fokus pada rehabilitasi jangka pendek saja, namun juga rehabilitasi jangka panjang, terutama perbaikan infrastruktur yang rusak.

Menurut dia, bencana telah menyebabkan jalan sebagai urat nadi perekenomian Manggarai pada rusak. Sejumlah jalur terputus, yang mengakibatkan ekonomi lumpuh karena tidak ada lagi mobilitas dan listrik.

Sementara untuk rehabilitasi jangka pendek, Deno Kamelus mengharap agar pemerintah pusat dapat terus mengirim bantuan guna meringankan beban para korban seperti bahan makanan dan rehabilitasi rumah masyarakat yang rusak yang jumlah mencapai puluhan ribu. “Daerah belum mampu mengatasi kesulitan itu,” ujarnya.

M. Yamin Panca Setia

photo: Antara

Leave a comment